Menu
Protes Undang-Undang Cipta Kerja Latar belakangPresiden Joko Widodo bertujuan mahu meningkatkan pelaburan dan perindustrian di Indonesia pada zaman kedua pentadbirannya[13] menyasarkan pendapatan per kapita tahunan sebesar Rp. 320 juta dan keluaran dalam negara kasar (KDNK) AS$ 7 trilion menjelang 2045.[14] Oleh kerana itu, diperlukan peraturan baru untuk memotong "kerenah birokrasi" iklim pelaburan Indonesia. Beberapa langkah yang dilakukan antaranya memotong jalur birokrasi yang menyulitkan izin usaha baru.[15] Pemerintah bersama DPR lantas mengusulkan RUU Cipta Kerja yang direncanakan dibahas sepanjang program legislasi nasional tahun 2020 ini.[16] RUU ini terdiri dari 15 bab dan 174 fasal yang akan mengubah puluhan aturan pemerintah yang sudah berjalan sebelumnya.[16]
Draf baru yang dicadangkan berjudul RUU Cipta Kerja yang ditentang hebat oleh ahli alam sekitar, kesatuan pekerja, dan banyak penentangan sejurus selepas penerbitannya.[17][18][19] Draf pertama diusulkan pada 12 Februari 2020. Ia mengandungi 15 bab dan 174 artikel yang akan dibincangkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) semasa Program Legislasi Nasional 2020.[20] Rang undang-undang itu diluluskan pada 5 Oktober 2020.[21]
Pembahasan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja ini juga dikaitkan dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang yang sedang dilaksanakan pada masa program legislasi nasional 2020, terutama pada RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dan RUU Haluan Ideologi Pancasila. RUU PKS merupakan usulan RUU yang sudah menunggu untuk disahkan dan didesak oleh perempuan dan aktivis HAM untuk segera disahkan. Namun kebelakangan ini pada Julai 2020, DPR membatalkan pembahasan dan pembahasan RUU ini.[22][23] Sementara, RUU HIP diajukan untuk memandu dan menyederhanakan tafsiran (atau "interpretasi") Pancasila. Kontroversinya muncul kerana tafsirannya dianggap "prosekularisme" dan dapat mengarah ke komunisme kerana tidak sesuai dengan TAP MPRS XXV/MPRS/1966. Majelis Ulama Indonesia juga menolak RUU tersebut yang dianggap "ateistik", dan banyak pelajar yang menyebutnya sebagai monopoli tafsiran Pancasila seperti semasa zaman Orde Baru.[24][25][26]
Menu
Protes Undang-Undang Cipta Kerja Latar belakangBerkaitan
Protes Protes terhadap lagu kebangsaan Amerika Syarikat (2016–kini) Protes terhadap Emmanuel Macron Protes George Floyd Protes Belarus 2020 Protes terhadap Benjamin Netanyahu 2020–2021 Protes Undang-Undang Cipta Kerja Protestan Protes sejagat 15 Oktober 2011 Protes anti kerajaan Myanmar 2007Rujukan
WikiPedia: Protes Undang-Undang Cipta Kerja http://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-serah... //www.worldcat.org/issn/0362-4331 https://en.tempo.co/read/1394944/police-arrest-591... https://en.tempo.co/read/1395873/metro-jaya-police... https://nasional.tempo.co/read/1308241/tolak-omnib... https://nasional.tempo.co/read/1361406/mengintip-i... https://www.aljazeera.com/news/2020/10/9/demonstra... https://jateng.antaranews.com/nasional/berita/1772... https://www.astroawani.com/berita-malaysia/jokowi-... https://kabar24.bisnis.com/read/20201013/15/130439...